Sebagaimana sebuah kegiatan belajar, desain arsitektur merupakan
aktifitas yang mengalami proses pemahaman dari tidak tahu manjadi tahu,
selanjutnya dari tahu menjadi lebih tahu. Belajar arsitektur dapat
dimulai dari manapun. Dari tatanan ruang, dari sistem konstruksi, dari
tradisi dan langgam, dari pengolahan bentuk dan lain-lain. Berbagai
elemen desain ini dapat pula dipadukan, contohnya
dengan mempelajari langgam sekaligus geometrika, mempelajari estetika bentuk sekaligus konstruksi, dan lain-lain elemen sebagai konteks pengawal belajar pula. Demikian banyaknya alternatif bagi orang yang mengawali belajar arsitektur.
Hal yang perlu diperhatikan dalam belajar adalah memahami sesi belajar. Bagaimana seseorang memulai dengan mempelajari hal-hal yang bersifat standar menuju hal yang lebih kompleks dan teoritis. Bagaimana mempelajari hal yang bersifat umum menuju hal yang bersifat khusus. Bagaimana mempelajari hal dengan pengetahuan yang dangkal menjadi sesuatu dengan pengetahuan yang dalam. Bagaimana mempelajari hal dari yang lebih sempit menuju pada hal yang lebih luas.
Baik pendidik maupun mahasiswa yang mempelajari arsitektur perlu bersama-sama memegang kendali dalam proses belajar. Terkadang pengalaman pengajar yang cukup tinggi mempengaruhi kendali bahwa saat tertentu dia harus berada dalam tataran waktu untuk mengajar hal yang lebih mudah, dangkal dan sempit. Terkadang pula sang mahasiswa belum tuntas mempelajari hal yang dangkal secara utuh sudah terpikat menuju hal yang lebih dalam. Jejalur belajar arsitektur layaknya perlu ditetapkan untuk dijadikan acuan sebagai progres di dalam proses. Hal-hal sederhana yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat digunakan sebagai awal untuk belajar sebelum menginjak hal imajinatif dan inovatif.
dengan mempelajari langgam sekaligus geometrika, mempelajari estetika bentuk sekaligus konstruksi, dan lain-lain elemen sebagai konteks pengawal belajar pula. Demikian banyaknya alternatif bagi orang yang mengawali belajar arsitektur.
Hal yang perlu diperhatikan dalam belajar adalah memahami sesi belajar. Bagaimana seseorang memulai dengan mempelajari hal-hal yang bersifat standar menuju hal yang lebih kompleks dan teoritis. Bagaimana mempelajari hal yang bersifat umum menuju hal yang bersifat khusus. Bagaimana mempelajari hal dengan pengetahuan yang dangkal menjadi sesuatu dengan pengetahuan yang dalam. Bagaimana mempelajari hal dari yang lebih sempit menuju pada hal yang lebih luas.
Baik pendidik maupun mahasiswa yang mempelajari arsitektur perlu bersama-sama memegang kendali dalam proses belajar. Terkadang pengalaman pengajar yang cukup tinggi mempengaruhi kendali bahwa saat tertentu dia harus berada dalam tataran waktu untuk mengajar hal yang lebih mudah, dangkal dan sempit. Terkadang pula sang mahasiswa belum tuntas mempelajari hal yang dangkal secara utuh sudah terpikat menuju hal yang lebih dalam. Jejalur belajar arsitektur layaknya perlu ditetapkan untuk dijadikan acuan sebagai progres di dalam proses. Hal-hal sederhana yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat digunakan sebagai awal untuk belajar sebelum menginjak hal imajinatif dan inovatif.
0 komentar:
Posting Komentar