Subscribe:

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 27 Januari 2013

Arsitektur bentuk Estetika dan pembentukan dalam media arsiteka

Arsitektur
Berikut ini merupakan Arsitektur bentuk Estetika dan pembentukan dalam media arsiteka

Estetika
Seni (Art) aslinya berartikan teknik, pertukangan, ketrampilan yang dalam bahasa Yunani Kuno sering disebut Techne. Pada pertengahan abad ke-17, di Eropa di bedakan keindahan umum (termasuk alam) dan keindahan karya seni atau benda seni. Dari sinilah muncul istilah
fine arts atau high arts.

Seni pada jaman itu dikategorika sebagai artefact atau benda hasil buatan manusia. Artefak pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi tiga golongan, Yaitu, pertama benda-benda yang berguna tetapi tidak indah, kedua benda-benda yang berguna dan indah, dan ketiga benda-benda yang indah tetapi tidak ada kegunaan praktisnya. Artefak yang ketiga inilah yang dibicarakan dalam ESTETIKA.

Pada tahun 1750, istilah ESTETIKA diperkenalkan oleh filsuf bernama A.G. Baumgarten (1714-1762). Istilah ESTETIKA ini diambil dari bahasa Yunani Kuno, aisthethon, yang berarti "kemampuan melihat melalui penginderaan". Baumgarten menamakan seni itu sebagai pengetahuan sensoris, yang dibedakan dengan logika yang dinamakannya pengetahuan intelektual. Tujuan estetika adalah keindahan, sedang tujuan logika adalah kebenaran.

Nirmana
Apa itu nirmana?. Nirmana sering diartikan 'tanpa makna', yang dimaksud dengan 'tanpa makna ' yaitu nirmana merupakan dasar-dasar/aturan tata rupa dan menjadi metode menata/menyusun rupa demi mendapatkan keindahan yang ada dalam karya nirmana dan diupayakan untuk menjauhi citra-citra yang maknawi.

Jadi Nirmana adalah ilmu yang mempelajari tentang dasar-dasar tata rupa, melatih kepekaan terhadap unsur-unsur (kosa), visual (garis, bentuk, warna, tekstur, ruang, dan komposisi), memahami karakter masing-masing kosa visual dan meningkatkan keterampilan dalam memilih, mengolah, menyusun dann menyajikan unsur-unsur tersebut dalam suatu komposisi yang menampilkan suatu pilihan citra.

Komposisi
Sebuah desain atau organisasi elemen terbentuk atas dasar prinsip-prinsipnya. Nirmana atau desain awal juga merupakan suatu bentuk organisasi yang menggunakan beberapa prinsip, antara lain repetisi (perulangan), variasi, dan irama sehingga dapat dikatakan garis adalah sesuatu yang memanjang tanpa dimensi.

Kita semua menggunakan garis untuk menulis, mencoret-coret tembok, membuat tanda tangan diatas pasir dsb. Demikian juga ketika kita menggerak-gerakkan jari telunjuk dari kiri kekanan atau sebaliknya, sudah pasti dapat diartikan adanya gambaran garis. Garis itu berupa khayalan akan adanya sebuah garis, atau bisa dimengerti sebagai gambar garis hasil dari gerakan jari tersebut.

Warna
Sejak ditemukannya warna pelangi oleh Sir Isaac Newton, terungkap bahwa sebenarnya warna itu merupakan salah satu fenomena alam yang dapat diteliti dan dikembangkan lebih jauh dan lebih dalam. Dua unsur yang sangat penting untuk menikmati warna adalah cahaya dan mata. Tanpa kedua unsur tersebut kita tidak dapat menikmati warna secara sempurna, karena cahaya adalah sumber warna dan mata adalah media untuk menangkap warna dari sumbernya.

Penyebab terjadinya warna tidak lain adalah cahaya. Tanpa cahaya kita tidak akan melihat warna. Cahaya terdiri dari seberkas sinar-sinar yang memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda dan memiliki getaran-getaran yang frekuensinya berbeda-beda. Bila gelombang tersebut memasuki mata, maka akan terjadi yang disebut sensasi warna.

Apabila kita pelajari teori dan percobaan Newton yang disebut spektrum warna, akan tampak sederet warna yang terdiri dari tujuh warna pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, indigo, dan ungu. Pada mulanya orang berpikir bahwa warna putih itu hanyalah warna pigmen sebagaimana warna lainnya, dan merupakan warna yang paling murni dan bersih, sampai akhirnya ditemukan oleh Newton bahwa warna putih merupakan cahaya yang bersumber dari matahari, dan tidak sesederhana seperti yang diperkirakan. Cahaya matahari yang putih itu terdiri dari seberkas sinar yang mengandung warna yang kini dapat kita lihat dengan mata.

Eksplorasi Bentuk
Guna dan Citra, dua kata tersebut adalah dua lingkungan masalah yang perlu diperhatkan dalam merancang rumah dan bangunan (menurut Y.B. Mangunwijaya). Guna yang dimaksud adalah masalah manfaat yang diperoleh dan juga pelayanan yang dihasilkannya dari bangunan, Pada citra adalah gambaran (image) yang dihasilkan dari bentuk dan kegunaan lebih kepada sisi perasaan (sense) dan spiritual.


0 komentar:

Posting Komentar