SEJARAH LAHIRNYA ARSITEKTUR MODERN DAN PERKEMBANGANNYA
Pada
awalnya Arsitektur Modern muncul sekitar tahun 1750-an di Eropa, dengan
beberapa ciri khas yaitu munculnya arsitektur bergaya Romantic Classicicm atau yang lebih dikenal dengan aliran Neoklasik, adanya tata
kota ideal dan rekayasa teknologi. Sebenarnya Arsitektur Modern baru muncul di Eropa sekitar tahun 1860-an setelah dibangunnya Crystal Palace, sebagai suatu reaksi akibat ketidak puasan akan gaya arsitektur klasik dan kombinasinya pada abad 18. Sedangkan di Amerika, gaya ini mulai muncul sekitar tahun 1880-an. Akibat adanya berbagai gagasan baru, salah satunya adalahadanya peran teknologi dalam perancangan bangunan yaitu penggunaan bahan-bahan baru seperti beton, besi, baja, kaca, dan sebagainya, mulailah muncul berbagai macam struktur yang sekaligus mempengaruhi bentuk-bentuk bangunan yang sebelumnya tidak ada. Gagasan baru tersebut terangkum dalam prinsip-prinsip Arsitektur Modern.
kota ideal dan rekayasa teknologi. Sebenarnya Arsitektur Modern baru muncul di Eropa sekitar tahun 1860-an setelah dibangunnya Crystal Palace, sebagai suatu reaksi akibat ketidak puasan akan gaya arsitektur klasik dan kombinasinya pada abad 18. Sedangkan di Amerika, gaya ini mulai muncul sekitar tahun 1880-an. Akibat adanya berbagai gagasan baru, salah satunya adalahadanya peran teknologi dalam perancangan bangunan yaitu penggunaan bahan-bahan baru seperti beton, besi, baja, kaca, dan sebagainya, mulailah muncul berbagai macam struktur yang sekaligus mempengaruhi bentuk-bentuk bangunan yang sebelumnya tidak ada. Gagasan baru tersebut terangkum dalam prinsip-prinsip Arsitektur Modern.
Arsitektur
Modern dapat dianggap sebagai suatu debat atau argumen terhadap peran
arsitektur klasik. Arsitektur Klasik mencerminkan banyak pandangan
seperti moral atau ekstravagan,
imperialisasi atau republik, bahkan intelektualitas atau militerisme.
Tanpa disadari oleh beberapa Arsitek, ada beberapa karya arsitek yang
mengaku sebagai hasil cipta klasik tapi mempunyai ciri modern, dan
sebaliknya ada juga karya arsitek yang menyatakan sebagai karya
arsitektur bergaya modern tapi nyatanya malah bergaya klasik. Salah satu
pengaruh terpenting dan terbesar pada arsitektur modern ini adalah
gerakan Arts and Crafts, yang ditemukan pada pertengahan abad 18 oleh William Morris
di Inggris. Morris mengkritik kualitas artistik yang miskin akan hasil
produksi mesin pada saat revolusi Industri. Meskipun Morris tidak
merancang bangunan, pengaruhnya memberi motivasi akan kebebasan dan
semangat bereksperimen yang mendapatkan peran penting dalam arsitektur.
Gerakan
modern dipercaya sebagai sesuatu yang baru dan segala bentuk klasik
tidak diterima oleh para arsiteknya. Pada umumnya arsitektur modern
sengaja menciptakan pandangan yang mencerminkan ide tentang masyarakat
industri, berdasarkan kesederajatan dan biasanya mempunyai sikap untuk
memperbaiki hal-hal yang dianggap salah di masa lalu. Pandangan baru
tersebut, seperti masyarakat baru, umumnya tidak dimengerti atau belum
dapat diterima masyarakat lain. Sangat ironis apabila gerakan modern ini
menolak keberadaan tradisi klasik karena tanpa diduga banyak juga karya
arsitektur modern yang terdapat unsur tradisi aristektur klasik di
dalamnya, masih mengadopsi beberapa bentuknya, dari urutan sampai pada
bentuk kubahnya (dome),
dan dengan inilah karya tersebut dapat mengkomunikasikan nilai (pesan)
tertentu, sehingga satu sama lain berbeda. Usaha untuk menghilangkan
tradisi tersebut sulit memang tidak pernah berhasil.
Gerakan modern ini sebenarnya lebih mengutamakan pada konstruksi dan beauty
atau keindahan. Di sini semua gerakan di alam dianggap mempunyai
konstruksi sehingga menjadi indah. Dinamis tetapi tetap sebuah
konstruksi yang kaku tidak lagi statis, selalu dalam keadaan equilibrium
namun tidak kaku. Pada saat itu gerakan ini harus internasional atau
men-dunia dan dipraktekkan oleh semua arsitek pada saat itu. Semua benda
mempunyai bentuk yang pas seperti bentuk bendungan dan bangunan
penyimpanan gandum yang bentuknya serupa di seluruh dunia. Bahan-bahan
pabrik seperti kaca sangat digemari dimana pada saat itu kaca dapat
membentuk sebuah volume ruang. Bagian dalam dapat terlihat dengan
menggunakan kaca bagian luarnya menampilkan sebuah kejujuran.
Arsitektur modern yang mulai muncul pada sekitar tahun 1750 di Eropa mempunyai beberapa tanda, antara lain :
- Kehadiran arsitektur modern seiring dengan sedang munculnya Romantic Classicism,
istilah populernya adalah Neoklasik. Gaya ini dianggap serius apabila
melibatkan emosi yang mengakibatkan prinsip-prinsip arsitektur klasik
tidak diterapkan sepenuhnya melainkan cenderung lebih condong memilih
(gabungan) gaya yang disukai saja, seperti gaya arsitektur Gothic dan Ionic.
- Adanya
tata kota ideal, karena sejak 1750 timbul suatu masalah yaitu banyaknya
tempat kumuh. Hal ini membangkitkan gagasan kota ideal yang menyangkut
polis, yang merupakan komponen masyarakat yang diatur sehingga hidup
selaras dan seimbang. Bagaimana cara mengatur sebuah lahan menjadi
bangunan merupakan bahan pertimbangan pembangunan kota itu sendiri,
dengan kata kunci “mandiri” atau self-sufficient.
- Adanya
peran rekayasa dan teknologi. Insinyur sipil mulai banyak, yang
kemudian mulai muncul bahan-bahan serta bahan-bahan campuran baru
seperti cairan aspal, beton, baja dan sebagainya. Hal ini mempengaruhi
pembangunan, terutama pada struktur bangunan sehingga mulai muncul
bentuk-bentuk baru baik itu struktur atau penampakkannya.
Sebenarnya arsitektur modern baru muncul sekitar tahun 1860-an di Eropa dengan bangunan pertama yaitu Crystal Palace.
Bentuk-bentuk yang digunakan merupakan bentuk-bentuk rasional yaitu
kaku biasanya berbentuk kotak terlihat masif dan jarang terdapat
ornamen-ornamen penghias seperti halnya pada gaya-gaya atau
aliran-aliran sebelumnya. Penerapan bahan-bahan baru dapat terlihat pada
bangunan ini seperti penggunaan struktur besi, baja dan kaca serta
beton. Sedangkan di Amerika, arsitektur modern mulai muncul sekitar
tahun 1880-an, dimana banyak dibangun gedung-gedung bertingkat tinggi
dengan struktur yang menggunakan bahan-bahan baru hasil fabrikasi
terutama bahan baja.
Prinsip-prinsip arsitektur modern antara lain :
- Sistem
firmitas atau sistem kekokohan, dimana tiang dan lantai merupakan satu
kesatuan atau saling mengikat, ada pondasi dan penghubung lantai dasar
sebagai pengikat konstruksi. Jadi pada arsitektur modern ini lebih
menonjolkan pada bentuk-bentuk yang dianggap kokoh.
- Adanya
penggunaan bahan hasil pabrikasi untuk penutup atau kulit bangunan.
Karena adanya revolusi industri yang banyak menyebabkan penggunaan
bahan-bahan pabrik menjadi tren saat itu. Bahan-bahan yang banyak
digunakan pada saat itu yaitu bahan-bahan baru seperti besi, baja, beton
dan kaca. Para arsitek pada saat itu sednag gemar-gemarnya menggunakan
bahan-bahan ini.
- Terdapat
sistem grid pada denah, tidak mempunyai pusat tertentu dan bentuknya
biasanya asimetri. Disini denah sudah lebih kaya akan bentuk dan tidak
berbentuk simetris seperti pada denah-denah bangunan beraliran klasik
sebelumnya. Dan tidak mempunyai pusat-pusat tertentu.
- Selalu
ada bukaan-bukaan (lubang-lubang) karena pada saat itu arsitek sudah
mulai memikirkan bagaimana menciptakan bangunan yang sehat yang
diantaranya dengan menggunakan banyak bukaan-bukaan (lubang-lubang)
sebagai sirkulasi udara agar udara lebih nyaman di dalamnya.
- Alam
dipinjam (dipasang) agar telihat sebagai ornamen tapi tidak menjadi
bagian dari bangunan. Di bangunan-bangunan modern penggunaan
tanaman-tanaman hias merupakan pengganti dari ornamen-ornamen estetis
yang terdapat pada bangunan aliran sebelumnya.
- Adanya
kontak dengan alam baik secara langsung ataupun secara tidak langsung.
Alam disini mulai diperhatikan kembali sebagai unsur yang penting baik
itu sebagai penunjang kenyamanan maupun kesehatan lingkungan bangunan.
- Ada
keinginan akan sebuah lingkungan yang sehat, jarak antar bangunan
berjauhan. Telah saya jelaskan diatas bahwa arsitek beraliran modern
mulai kembali memperhatikan kesehatan bangunan salah satunya juga dengan
cara memperjauh jarak antar bangunan disamping juga sebagai penambah
unsur keindahan dari bangunan itu sendiri lepas dari bangunan-banguna
lain disekitarnya.
- Arsitektur modern bertulang punggung pada teknologi (dasar semua permasalahan).
Pada
saat tahun 1850-an muncul sebuah gelar baru yaitu insinyur. Insinyur
disini selain ahli bangunan juga bisa membuat bangunan-bangunan tinggi
atau pencakar langit juga dapat membuat bangunan dengan
struktur-struktur yang panjang seperti jembatan. Sehingga pada akhirnya
muncul istilah “ Form Follows Function “ yang dicetuskan oleh Louis Sullivan dimana bangunan yang baik tidak harus indah namun ‘ benar ‘
makna, fungsi dan lain-lainnya. Pada saat itu bangunan –bangunan modern
juga sudah mulai berubah bentuknya misalnya pada bangunan-bangunan
tinggi pada lantai 1 dan lantai 2-nya diberi ruang besar , mezanin dan
terdapat tangga utama yang besar. Selain itu untuk memecah kekakuan pada
penampakkan fasad-nya diberilah aksen diatas-atas bangunan tinggi
tersebut seperti yang dilakukan pada gaya-gaya Art Nouveau. Namun pada saat itu arsitek besar seperti Louis Sullivan
tidak banyak mencipatakan sebuah bangunan hanyalah karena
bangunan-bangunan ciptaannya banyak ditiru dan dijiplak oleh
arsitek-asitek lain pada zamannya. Namun kemudian Louis Sullivan menurunkan ilmunya ini kepada muridnya yang akhirnya juga menjadi arsitek besar pula yaitu Frank Loyd Wright.
Kemudian
arsitek memanfaatkan pengetahuan yang dipunya oleh insinyur. Dan
akhirnya arsitek lebih kreatif dan mempunyai konsep pemikiran yang lebih
dalam daripada insinyur, karena arsitek juga mempunyai pengetahuan
tentang ilmu seni yang tidak dipunyai oleh insinyur yang hanya mempunyai
ilmu teknik yang paten.
Kemudian pada sekitar tahun 1920-an muncullah suatu periode yang disebut dengan Periode Heroic,
dimana dimasa itu merupakan jaman penekanan ego pribadi, selain itu
sudah berkurangnya ornamen-ornamen yang menghiasi bangunan, namun
ornamen-ornamen disini berfungsi sebagai pemberi status, fungsi dan
diletakkan di tempat-tempat tertentu. Sehingga kesimpulannya adalah
bahwa di masa ini telah terjadi penyederhanaan ornamen-ornamen. Di sini
massa-massa bangunan juga dibuat ekspresif namun menggunakan bahan-bahan
pabrik sehingga mempunyai ekspresi yang khas contohnya penggunaan
bentuk-bentuk melengkung dan skylight.
Periode ini juga ditandai dengan keadaan politik Eropa yang saat itu
tengah memanas yang menyebabkan munculnya berbagai macam aliran. Seperti
adanya Naziisme di Jerman dimana bangunan pada saat itu harus berfungsi
sebagai monumental, sedangkan di Italia adanya Fasisme yang
mengakibatkan bangunan-bangunan pada saat itu secara teknis mengikuti
bentuk-bentuk bangunan klasik. Jadi dapat dilihat bahwa pada saat itu
karya-karya arsitektur haus monumental dan prinsip–prinsip arsitektur
klasik. Zailgeist yaitu arsitektur mengikuti perkembangan mekanisasi yang terjadi sedangkan Will to form yaitu bahwa perancangan bangunan diserahkan sepenuhnya oleh arsitek yang merancangnya.
Pada
tahun 1920 hingga 1930 bangunan yang diciptakan kebanyakan adalah
bangunan-bangunan tinggi atau bangunan pencakar langit. Karena pada saat
itu ada anggapan bahwa semakin tinggi sebuah bangunan semakin hebat. Di
Jerman pada saat itu ada istilah Neve Sachlichkeit atau Neuwe Zakelijaheid
di Belanda yaitu sebuah sifat objektif yang baru. Dan di daerah
Skandinavia yang pada saat itu tidak tersentuh oleh dinamika politik
yang tengah memanas di Eropa Tengah mengakibatkan gerakan modernnya
berbeda dengan di daerah Eropa tengah tersebut, bentuk-bentuk bangunan
di sana mengalah pada lansekap atau alam.
Akibat
rasa optimis yang tinggi dan sikap yang idealis dari masyarakat modern,
arsitektur modern mulai menandakan tanda-tanda kegagalannya. Para
arsitek dari gerakan modern mempunyai suatu tujuan yaitu untuk
menciptakan suatu gaya internasional atau Internasional Style, yang diterima secara internasional dan seragam. Internasional Style sebenarnya merupakan perumusan ide-ide dari para pionir arsitektur modern seperti Hoffmann, Loos, Frank Loyd Wright, dan Walter Gropius.
Ciri khas bangunan bergaya internasional adalah penerapan bentuk-bentuk
geometri, dinding berwarna polos (putih), dan atap yang datar, serta
biasanya terdapat taman di sekitarnya. Banyak karya-karya arsitektur
yang mengadopsi dari revolusi industri.
Prinsip-prinsip bangunan bergaya International yaitu :
- Volume metrik
- Regularity
- Anti ornamen terapan
Internasional style
masih tetap populer ke seluruh dunia hingga sekitar tahun 1950-an. Pada
saat itu banyak arsitek muda yang menentangnya. Mereka percaya bahwa
gaya ini tidak mempunyai banyak variasi dalam desainnya karena
keterikatannya pada bentuk geometri yang sederhana dan kurangnya
dekorasi. Sehingga pandangan industri yang diterapkan pada semua
bangunan menjadi dasar permasalahan yang sering dikritik. Penerapan ini
gagal menampilkan kepentingan akan fungsi dari berbagai bangunan,
seperti perumahan, gedung perkantoran dan institusi-institusi baik
pendidikan maupun kebudayaan, memiliki bentuk yang mirip sehingga
terlihat sama, dan yang hanya dapat menandakan fungsinya adalah
penggunaan skala yang berbeda.
Kelompok arsitek pertama yang menentang gaya tersebut menamakan diri the Brutalists. Mereka mendasari desainnya pada pekerjaan akhir Le Corbussier, dan membuat bangunan yang polos dan masif dengan bahan campuran / konkrit yang kasar serta kuat. Pemimpin kelompok ini adalah Kenzo Tange (Jepang), J. Sterling dan Gowan (Inggris), dan Paul Rudolf (Amerika).
Sekitar
tahun 1970-an dunia telah berubah dan kesemuanya diatur oleh Amerika.
Kemudian timbul Perang Dingin yaitu antara Blok Barat yang lebih
menekankan industrialis dan Blok Timur yang sangat tertutup sehingga
disebut dengan Tirai Besi. Namun pada saat itu setiap negara mempunyai
program-program pembangunannya sendiri. Pada saat itu di Amerika
terdapat 3 karakter yang mempengaruhi karya-karya arsitektur diantaranya
adalah formalis seperti Paul Rudolf yang lebih mengutamakan ekspresi bentuk kemudian perfeksionis seperti I.M.Pei
dimana lebih mengutamakan kesempurnaan setiap detail dan bentuk.
Sedangkan yang terakhir yaitu produktivitas yang lebih mengutamakan pada
kemajuan teknologi, efisiensi dan optimalisasi. Di Belanda
arsitek-arsitek disana kembali meneruskan gaya arsitektur modern lama,
metabolisme dan split level seperti yang dilakukan oleh Le Corbussier dan Van der Grough.
Di Prancis banyak menggunakan teknologi logam seperti pembangunan
menara Eiffel jadi anggapan disana bahwa bangunan yang menarik yaitu
bangunan yang bisa dirakit. Di Jerman lebih mengutamakan pengekspresian
bentuk-bentuk manufaktur, bangunan yang bisa dirakit serta mengutamakan
bentuk-bentuk yang ekspresif. Di Skandinavia, Alvaro Alto
sebagai arsitek penggerak disana lebih mengutamakan bentuk-bentuk
konservatif dan bangunan harus mempnyai unsur-unsur alam. Di Asia
seperti di Jepang lebih mengutamakan bentuk-bentuk formalis dan
metabolis yang digerakkan oleh Kenzo Tange. Sedangkan di India dipengaruhi oleh LeCorbussier dan Charles Korea yang mengutamakan bangunan-bangunan arsitektur tropis.
Pada tahun 1970-an itu pula terbitlah sebuah buku yang berjudul “Complexity and Contradiction”. Dan ada anggapan bahwa bangunan harus kompleks dan ramai tidak ada lagi regularity dan simetris. Ornamen-ornamen bangunan timbul karena fungsi seperti adanya antena sebagai sebuah sculpture. Charles Jenks menilai pada saat itu ada enam situasi penciptaan karya-karya arsitektur yaitu situasi historis, stylish, tradisional, urban, super modern dan situasi adhoc.
Kemudian timbul pula aliran baru yang bernama aliran kalsik pasca
modern yang berkembang karena situasi historis pada tahun 1980-an.
Maksud dari pasca modern disini yaitu sebuah upaya untuk menghadirkan
lebih dari sebuah pemahaman dari sebuah karya arsitektur. Kebanyakan
karya-karya arsitektur, gaya dan tipe berasal dari Barat, namun kemudian
menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia, ini semua tergantung
dari berkembangnya teknologi di bidang komunikasi.
Mungkin sekarang, gerakan arsitektur yang dikenal dan paling kontroversial adalah Post-Modernism.
Gerakan ini dimulai sekitar tahun 1960-an di Amerika. Gerakan ini tidak
mempunyai gaya atau teori umum tertentu. Mereka bergabung hanya karena
menentang internasional style. Salah satu arsitek terkenal pada saat itu
adalah Robert Venturi.
Sebagian besar arsitek Post-Modern mengembalikan gaya-gaya terdahulu
(klasik), yang sempat diabaikan oleh arsitek-arsitek modern awal, dengan
menerapkan unsur tradisi gaya tersebut pada karya-karyanya.
Ketertarikan akan gaya-gaya dahulu didasari akan keinginan untuk
memelihara / menjaga gedung-gedung tua dan mengadaptasinya untuk
dipergunakan sebagai sesuatu yang baru atau dengan kata kata lain
bangunan tua tersebut akan memiliki fungsi baru. Sebagian besar karya
arsitek Post-Modern adalah bangunan-bangunan berukuran kecil seperti
rumah dan toko.
Kesimpulannya
adalah bahwa sebenarnya arsitektur modern tidak sepenuhnya mati karena
arsitektur modern dianggap sebagai asal-muasal gaya arsitektur sekarang.
Sehingga banyak karya arsitektur sekarang yang masih mengadopsi
prinsip-prinsip arsitektur modern, meskipun dalam desainnya terjadi
penggabungan gaya lain, seperti gaya klasik-Renaissance,
Neoklasik, dan sebagainya. Dengan kata lain jiwa arsitektur modern
masih dapat dilihat dan dirasakan pengaruhnya pada desain suatu
bangunan.
1 komentar:
Arsitektur modern juga menggunakan material yang direkayasa selain baja
Posting Komentar